Laman

Cari Blog Ini

Jumat, 16 September 2011

SEJARAH PERKEMBANGAN PERILAKU ORGANISASI

Karya filosof Yunani Plato, membuktikan bahwa perilaku manusia sudah dipelajari sejak zaman dahulu lewat karyanya Plato membicarakan mengenai jiwa manusia dibagi atas 3 bagian, yaitu:
1) Philosophic, merupakan suatu alat untuk mencapai ilmu pengetahuan dan pengertian,
2) Spirited, yaitu suatu aspek dari jiwa manusia yang berusaha untuk mencari kekuasaan dan ambisi,
3) Appetite, yaitu keinginan untuk memenuhi selera seperti misalnya makan, minum, uang, dan lain-lain.
Adapun dibawah ini adalah perkembangan sejarah dari perkembangan teori tentang organisasi yaitu:

a) Masa Industri
Teori-teori organisasi yang berkembang di akhir abad ke-18, pada periode ini sering disebut Revolusi Industri. Revolusi industri merupakan titik awal sejarah dimana manusia mulai mengenal mesin produksi yang mampu melakukan pekerjaan secara otomatis. Teori organisasi pada masa ini tidak lepas dari faktor lingkungan, yang meliputi aspek teknologi, sistem politik, sistem sosial, sistem budaya, dan demografi (persebaran fisik manusia).
Penataan organisasi mencapai titik puncaknya menyebabkan timbulnya berbagai masalah yang sulit untuk menerangkan kekuatan-kekuatan mana saja yang membentuk perilaku organisasi. Kemudian bersamaan dengan itu muncul tokoh-tokoh yang memiliki konsep-konsep baru tentang ilmu perilaku organisasi. Mereka adalah;
1) Max Weber
Weber lebih menekankan orientasinya pada penjelasan mengenai organisasi dibandingkan pengembangan suatu prinsip. Adapun dua aspek dari hasil kerja Weber tentang perilaku organisasi yaitu;
a) sebagai seorang ahli sosial, ia menjelaskan preskripsinya dari pertumbuhan organisasi yang besar.
b) dia terkesan akan kelemahan-kelemahan manusia dengan pertimbangan-pertimbangan yang kadang-kadang tidak realistis dan bahwa manusia mempunyai rasa emosi.
2) Henri Fayol
Fayol menerbitkan bukunya yaitu Administrasi Industri dan Umum (General and Industrial Administration) yang telah memengaruhi pemikiran-pemikiran manajemen di Eropa. Pandangan-pandangan Fayol dianggap sebagai suatu pemikiran tentang organisasi-administratif. Kemudian Fayol juga berpendapat bahwa semua organisasi terdiri dari unit atau subsistem sebagai berikut:
1) Aspek-aspek teknik dan komersial dari kegiatan pembelian, produksi dan penjualan,
2) Kegiatan keuangan yang berhubungan dengan masalah-masalah permintaan dan pengendalian kapital,
3) Unit-unit keamanan dan perlindungan,
4) Funsi perhitungan,
5) Fungsi administrasi dari perencanaan, organisasi, pengarahan, koordinasi dan pengendalian.
Orientasi sistem fungsional milik Fayol di dalam perilaku organisasi dan manajemen dapat memengaruhi banyak pemikiran-pemikiran modern tentang administrasi.
3) Frederick Winslow Taylor
Taylor mengenalkan prinsip-prinsip manajemen ilmiah (principle of scientific management) ke wilayah bagian lain di Amerika Serikat. Ia mengusulkan 3 hal sebagai tujuan dari gerakannya, antara lain:
1) Memberikan contoh sederhana bahwa Amerika Serikat telah dirugikan banyak karena tidak adanya efisiensi usaha,
2) Meyakinkan masyarakat Amerika Serikat bahwa pengobatannya terletak pada manajemen yang sistematis bukan pada usaha mencari orang-orang istimewa,
3) Membuktikan bahwa manajemen yang baik adalah suatu ilmu yang tepat berdasarkan hukum yang jelas, aturan, dan prinsip.
Untuk membuktikan manajemen yang baik unsur-unsur yng membuat mesinmanajemen ilmiahnya harus berfungsi lebih baik juga. Dari pandangan perilaku, manajemen ilmiah mencoba memadukan secara pasti dengn teknik eksperimen yang sistematis dengn asumsi mekanistik terhadap ilmu perilaku organisasi.
b) Masa Neo-Klasik
Perubahan teknologi pada masa revolusi industri mengakibatkan lahirnya prespektif klasik, yang dimulai pada sekitar akhir abad ke-18. Pada masa inilah apa yang disebut organisasi dalam pengertian modern mulai berkembang. Tokoh-tokohnya seperti: Elton Mayo, D. McGreogor, dan Chris Argyris.
c) Masa Modern
Pada masa ini perilaku organisasi mendekati masalah sebagai suatu sistem keseluruhan dengan memperhatikan beberapa variabel dan proses yang dinamis berkaitan dengan sistem dan hubungan sistem dengan lingkungannya.
LANDASAN PERILAKU BAGI MANAJEMEN YANG SISTEMATIS
Birokrasi Pada masa ini Max weber memberikan perhatian terutama pada struktur organisasi yang komplek (orientasi akademik)
Organisasi Henry Fayol menemukan administratif, untuk memberikan perhatian terutama pada peranan manajer dalam memimpin sebuah organisasi (orientasi praktis)
Manajemen Ilmiah Frederick Taylor memberikan perhatian utamanya pada pekerjaan.

PENDEKATAN SOCIAL LEARNING
Pendekatan teori social learning atau teori belajar sosial menjelaskan tentang tingkah laku manusia dari segi timbal-balik dan berkesinambungan antara faktor kognitif, tingkah laku dan lingkungan. Manusia dan lingkungannya merupakan faktor-faktor yang saling menentukan secara timbal balik (Bandura, 1977). Dalam proses determinisme timbal-balik itulah terdapat kesempatan bagi manusia untuk memengaruhi nasibnya maupun batas-batas kemampuannya untuk memimpin diri sendiri (self-direction).

PENDEKATAN “STIMULUS ORGANISM BEHAVIOR CONSEQUENCE” (SOBC)
Menurut pendapat A. Bandura, Pendekatan Social Learning adalah pendekatan perilaku yang berdasarkan atas penggabungan dua pendekatan, yakni pendekatan Cognitif dan behavioristic, pendekatan perilaku ini berdasarkan pada pemahaman terhadap suatu informasi dan berdasarkan respon yang muncul apabila diberikan stimulus tertentu.
Melalui pendekatan ini terjadinya hubungan baik antara atasan dan bawahan dengan adanya kerjasama, setiap individu akan mudah mengetahui perilaku-perilakunya dalam organisasi, melalui peran perilaku kepemimpinan, kelangsungan dan interaksi timbal-balik diantara semua variabel-variabel yang ada di organisasi.

PENDEKATAN MODIFIKASI PERILAKU
Ada dua pendekatan sistem modifikasi perilaku yaitu:
1) Pendekatan sistem
Kata sistem dapat diartikan sebagai gabungan dari komponen-komponen yang terdiri dari sub-sub sistem yang saling berkaitan. Organisasi sebagai sistem merupakan bagian-bagian dari sub-sub sistem yang berkaitan dan hal tersebut akan berinteraksi dengan lingkungan. Dari pandangan yang menyeluruh itu akan lebih bermanfaat.
2) Pendekatan kontingensi
Pendekatan ini muncul sebagai tanggapan atas ketidakpuasan terhadap universalitas, dan kebutuhan untuk memasukkan berbagai variabel lingkungan ke dalam lingkungan dan praktek manajemen.

Daftar Pustaka
1.Thoha, Miftah. 2005. Perilaku Organisasi. Jakarta: PT RAJAGRAFINDO PERSADA
2.Kusdi. 2009. Teori Organisasi dan Administrasi. Jakarta: Salemba Humanika
3.P. Robbins, Stephen. 2006. Perilaku Organisasi. Jakarta: PT. INDEKS KELOMPOK GRAMEDIA
4.http://solehamini.blogspot.com/
5.http://pou-pout.blogspot.com/
6.http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/462/jbptunikompp-gdl-isniar-23093-1-1pertem-o.pdf
nama : Octaviani Nur
nim : 1001629
Administrasi pendidikan UPI

7 komentar:

  1. panjang juga ya sejarahnya. eh ini buat tugas kuliah ya, boleh nulis komen kan?

    BalasHapus
  2. iya :))salam kenal.
    gak apa-apa kok kak agus komen aja buat perbaikan :D

    BalasHapus
  3. itu linknya diaktifin aja, biar yg baca bisa langsung klik pdfnya, kan memudahkan tuh...eh ya lam kenal yaa...

    BalasHapus
  4. upload dulu file pdfnya kalo belum ada di internet. nanti disalin alamat file PDF yang sudah diupload, terus sambungin ke teksnya.
    DI editor blognya, coba edit postingan, tuju kata yang mau di link, blok, lalu klik ikon link dan beri ke alamat URL file PDFnya.
    Moga membantu.

    BalasHapus
  5. Tulisannya bagus., boleh izin copy..,?

    BalasHapus