Nama : Octaviani Nur
NIM : 1001629
PERILAKU
ORGANISASI
Pertemuan
IV
PERILAKU
INDIVIDU DALAM ORGANISASI
A.
Perilaku
Individu dan Perbedaan Individual
Perilaku individu yaitu sebuah fungsi interaksi
antara person atau individu dengan lingkungannya. Setiap individu mempunyai
banyak perbedaan didalam dirinya masing-masing, berdasarkan dari pemahaman
sifat-sifatnya perilaku individu dapat dibagi menjadi 6, yaitu;
1)
Manusia
berbeda perilakunya, karena kemampuannya tidak sama;
2)
Manusia
mempunyai kebutuhan yang berbeda;
3)
Orang
berpikir tentang masa depan, dan membuat pilihan tentang bagaimana bertindak;
4)
Seseorang
memahami lingkungannya dan hubungannya dengan pengalaman masa lalu dan
kebutuhannya;
5)
Seseorang
itu mempunyai reaksi-reaksi senang atau tidak senang(affective);
6)
Banyak
faktor yang memengaruhi sikap dan perilaku seseorang.
B. Karakteristik Organisasi dan
Pengaruhnya Terhadap Individu
Ada beberapa karakteristik individu
ketika ia akan memasuki lingkungan baru atau sebuah organisasi, diantaranya;
kemampuan, kepercayaan pribadi, pengharapan, kebutuhan, pengalaman, dll.
Organisasi pula merupakan suatu lingkungan bagi individu yang mempunyai
karakteristik pula seperti; hierarki, pekerjaan-pekerjaan, tugas-tugas,
wewenang, tanggungjawab, sistem penggajian(reward),
sistem pengendalian(control), dll.
Dari kedua karakteristik antara individu dan organisasi jika disatukan dan
berinteraksi akan membentuk perilaku individu dalam organisasi.
C.
Pendekatan-pendekatan
untuk memahami perilaku individu
Para ahli ilmu perilaku mengembangkan
beberapa pendekatan untuk memahami perilaku manusia yang berinteraksi dengan
lingkungannya, yaitu;
a)
Pendekatan
Kognitif
Pendekatan ini meliputi
kegiatan-kegiatan mental yang sadar, seperti; berpikir, mengetahui, memahami,
dan kegiatan kosepsi mental seperti; sikap, kepercayaan, dan pengaharapan yang
semuanyamerupakan faktor yang menentukan perilaku.
b)
Pendekatan
penguatan(reinforcement)
Pendekatan ini menekankan pada peranan
lingkungan dalam perilaku individu. Dalam hal ini lingkungan dipandang sebagai
sumber stimulus yang dapat menghasilkan dan memperkuat respon-respon perilaku.
c)
Pendekatan
psikoanalitis
Pendekatan ini menekankan peranan dari
sistem personalitas di dalam menentukan sebuah perilaku. Lingkungan
dipertimbangkan sebagai Ego yang berinteraksi untuk memuaskan
keinginan-keinginan Id.
D.
Presepsi
dan Komunikasi
1)
Persepsi
Menurut Stephen. P. Robbins (2008:
175) Persepsi(preseption) adalah
proses dimana individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoris
merekan guna memberikan arti bagi lingkungan mereka. Jadi persepsi merupakan
sebuah proses saat individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan
sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan
mereka. Faktor-faktor yang memengaruhi pengembangan persepsi seseorang menurut
Miftah Thoha (2005:147) diantara lain:
a)
Psikologi
b)
Famili
c)
Kebudayaan
Adapun faktor-faktor dari luar yang
terdiri dari pengaruh-pengaruh dari lingkungan luar antara lain: intensitas,
ukuran, keberlawanan, pengulangan, gerakan, dan hal-hal yang baru berikut
ketidakasingan. Kemudian faktor-faktor dari dalamnya antara lain: proses
belajar (learning), motivasi, dan
kepribadiannya.
Informasi berasal dari situasi yang
diketahui oleh seseorang, maka informasi tersebut akan memengaruhi cara
seseorang mengorganisasikan persepsinya. Pengorganisasian persepsi meliputi:
keamanan dan ketidaksamaan, kedekatan dalam ruang, kedekatan dalam waktu.
a)
Persepsi
Sosial
Persepsi sosial adalah berhubungan
secara langsung dengan bagaimana seseorang individu melihat dan memahami
oranglain.
b)
Persepsi
Selektif
persepsi selektif adalah
menginterpretasikan secara selektif apa yang dilihat seseorang berdasarkan minat, latar belakang, pengalaman,
dan sikap
seseorang.
c)
Efek Halo
Efek halo adalah membuat
sebuah gambaran umum tentang seorang individu berdasarkan sebuah karakteristik.
Ketika membuat sebuah kesan umum tentang seorang individu berdasarkan sebuah
karakteristik, seperti kepandaian, keramahan, atau penampilan, efek halo sedang
bekerja. Kenyataan akan efek
halo
diperkuat dalam sebuah penelitian, yaitu saat para pelaku diberi daftar sifat
seperti pandai, mahir, praktis, rajin, tekun, dan ramah, kemudian diminta untuk
mengevaluasi individu dengan sifat-sifat tersebut diberlakukan. Ketika
sifat-sifat itu digunakan, individu tersebut dinilai bijaksana, humoris,
populer, dan imajinatif. Ketika daftar yang sama dimodifikasi diperoleh
serangkaian persepsi yang sama sekali berbeda.
d)
Jenis-jenis Persepsi
Proses
pemahaman terhadap rangsang atau stimulus yang
diperoleh oleh indera menyebabkan
persepsi terbagi menjadi beberapa jenis:
·
Persepsi visual
Persepsi
visual didapatkan dari indera penglihatan. Persepsi
ini adalah persepsi yang paling awal berkembang pada bayi, dan memengaruhi bayi dan balita untuk memahami dunianya. Persepsi visual merupakan
topik utama dari bahasan persepsi secara umum, sekaligus persepsi yang biasanya
paling sering dibicarakan dalam konteks sehari-hari.
·
Persepsi auditori
Persepsi
auditori didapatkan dari indera pendengaran yaitu
telinga.
·
Persepsi perabaan
Persepsi
pengerabaan didapatkan dari indera taktil yaitu kulit.
·
Persepsi penciuman
Persepsi
penciuman atau olfaktori didapatkan dari indera penciuman yaitu
hidung.
·
Persepsi pengecapan
Persepsi
pengecapan atau rasa didapatkan dari indera pengecapan yaitu
lidah.
2)
Komunikasi
Miftah Thoha (2005: 167) mengatakan
bahwa komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan berita atau
informasi dari seseorang ke orang lain.
Ada tiga aspek penting dalam
komunikasi yaitu, informasi, proses komunikasi dalam suatu organisasi, dan
komunikasi antarorang.
Kemudian ada pula komunikasi
organisasi adalah suatu komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi
tertentu. Cirinya yaitu, berstruktur atau hierarki dalam arti vertikal dan
horizontal, dan sebagai akibatnya dapat pula bersrtuktur keluar organisasi.
Selanjutnya komunikasi formal dan
informal. Komunikasi formal mengikuti jalur hubungan formal yang tergambar
dalam susunan atau struktur organisasi. Sedangkan komunikasi informal arus
informasinya sesuai dengan kepentingan dan kehendak pribadi yang ada dalam
organisasi tersebut.
Daftar Pustaka:
2.
Thoha,
Miftah. 2005. Perilaku Organisasi. Jakarta: PT RAJAGRAFINDO PERSADA
3.
P.
Robbins, Stephen. 2006. Perilaku Organisasi. Jakarta: PT. INDEKS KELOMPOK