Laman

Cari Blog Ini

Rabu, 27 April 2011

RANCANGAN KELEMBAGAAN PENDIDIKAN DASAR IDEAL dengan PREDIKSI 5-10 TAHUN KEDEPAN


Sekolah harus memiliki rencana yang akan dicapai dalam jangka pendek (rencana strategis) yang dijadikan acuan dalam rencana operasional tahunan. Dalam rencana strategis ini wawasan masa depan (visi) dijadikan pemandu bagi rumusan misi sekolah. Visi dan misi dijadikan acuan dalam merumuskan tujuan sekolah. Kegiatan sekolah idealnya dilakukan berdasarkan atas tujuan sekolah yang dirumuskan secara jelas dan operasional.
1.Kepemimpinan untuk kelembagaan pendidikan dasar
·         Kepemimpinan Sekolah
Kapasitas pemimpin sekolah dalam memahami dan mengembangkan dirinya, menciptakan visi, misi, tujuan, sasaran, dan strategi sekolah, meyakini bahwa sekolah adalah tempat untuk belajar, memengaruhi, memberdayakan, memobilisasi, membimbing, membentuk budaya, memberi contoh, menjaga integritas, berani mengambil resiko sebagai pemimpin dalam pembaruan (inovasi dan eksperimentasi), memotivasi, menempatkan sumberdaya manusia lebih tinggi dari pada sumberdaya lainnya (uang, peralatan, perlengkapan, bahan, perbekalan, dsb.), menghargai orang lain, dan bertindak secara aktif untuk mencapai tujuan sekolah secara efektif dan efisien. Kemudian Pimpinan sekolah adalah pemimpin yang bisa diterima oleh seluruh warga sekolah, bersifat terbuka dan melakukan pendelegasian tugas dengan baik. Guru diberi kesempatan untuk mengembangkan diri dan karir, Sebagai penanggung jawab kegiatan pendidikan dan melakukan supervisi terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian kegiatan layanan bimbingan.
·         Standar Kepala Sekolah
1) Kecukupan kualifikasi kepala sekolah (S-2)
2) Kepemilikan kepala sekolah yang bersertifikasi
3) Kepemilikan calon kepala sekolah yang bersertifikasi
4) Kepemilikan kepala sekolah yang berpengalaman (min 5 tahun)

·         Pengelolaan sekolah menjadi tanggung jawab kepala sekolah yang meliputi:
1.      Program Perencanaan program sekolah mencakup visi, misi, tujuan, dan rencana kerja.
2.      Pelaksanaan Rencana Kerja Meliputi pedoman penyelenggaraan, hukum, jalur organisasi, pembagian tugas, prestasi akademik, tata tertib sekolah, kode etik, dan biaya sekolah, budaya dan lingkungan sekolah dan peran serta masyarakat.
3.      Pengawasan dan Evaluasi Program pengawasan dan evaluasi meliputi program pengawasan di sekolah evaluasi diri. Evaluasi dan pengembangan KTSP, pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan dan akademik.
4.      Kepemimpinan sekolah, meliputi perangkat struktur organisasi sekolah dan penjabaran tugas dan fungsi dari masing-masing struktur.
5.      Membuat perencanaan yang meliputi rencana kerja jangka menengah atau rencana strategis lima tahuan dan dijabarkan dalam rencana kerja tahunan dengan mengembangkan aspek-aspek pendidikan yang inovatif (aspek SKL, kurikulum, Proses Pembelajaran, SDM, Sarana dan prasarana, manajemen, pembiayaan dan penilaian serta aspek pengembangan lingkungan dan budaya sekolah) sesuai dengan potensi sekolah.
6.      Sistem informasi manajemen Pengelolaan sistem informasi untuk mendukung administrasi pendidikan yang efektif, efisien, dan akuntabel, yang difasilitasi oleh fasilitas dan tenaga yang memadai.
7.      Melaksanakan supervisi, monitoring dan evaluasi internal sekolah untuk mengetahui kendala yang dihadapi dan mencari solusinya;
8.      Melaksanakan langkah strategis untuk mencapai standar nasional dalam 8 aspek pendidikan.
9.      Membangun jaringan kerjasama dengan lembaga tingkat dasar lain untuk meningkatkan mutu dalam pencapaian aspek standar sesuai standar nasional pendidikan.
Kelebihan dari kepemimpinan ini yaitu apabila seorang Kepala Sekolah telah memenuhi beberapa ketentuan diatas maka dapat dikatakan bahwa Kepala Sekolah tersebut merupakan Kepala Sekolah yang ideal karena setiap aspek pengelolaan sekolah merupakan tugas dan peranan Kepala Sekolah tersebut telah dipraktikkan dalam kinerjanya sebagai Kepala Sekolah yang mengerti akan pengembangan kelembagaan pendidikan dasar tersebut. Sedangkan kelemahannya yaitu jika seorang Kepala Sekolah tidak memenuhi standar Kepala Sekolah yang telah ditentukan maka Kepala Sekolah tersebut akan bingung dan akan sewenang-wenang memerintah tanpa membuat suatu perencanaan visi dan misi terlebih dahulu, disamping itu setiap kegiatan yang dia lakukan akan tidak maksimal dan tidak ada tujuan yang jelas. Peluang yang ada pada kepemimpinan ini akan membawa lembaga pendidikan tersebut menjadi sekoah yang berstandar nasional dan berstandar internasional sekalipun bisa diraih jika kepemimpinannya itu telah memenuhi standar dan tugas Kepala Sekolah yang telah ditetapkan. Kemudian tantangannya adalah dalam perencanaan dan pengelolaan, jika perencanaan dan pengelolaan yang dibuat oleh Kepala Sekolah gagal maka seluruh komponen sistem lembaga pendidikan tersebut akan kacau dan tidak terkendali. Oleh sebab itu Kepala Sekolah harus pandai merencanakan program dan memilih rekan kerja yang membantunya dalam pengelolaan dan pengembangan lembaga pendidikan tersebut.
2. Sistem Rekrutmen Peserta Didik Ideal untuk Kelembagaan Pendidikan Dasar
1. penerimaan siswa baru, berupa:
·         Tes tulis;
·         Tes lisan;
·         Tes membaca;
·         Wawancara kesiapan calon siswa;
·         Tes Iqra’ (bagi yang Islam);
·         Tes dasar bahasa Inggris.
2. program bimbingan dan pembinaan siswa
·         Setiap kelas terdiri dari 25 siswa;
·         Adanya wali kelas agar membantu siswa dan memanajemen kelas;
·         Diaktifkannya program bimbingan psikologis siswa;
·         Adanya jam tambahan untuk siswa yang belum mengerti.
·         Bimbingan Praktik (sains,IPS,ICT,seni,olahraga dan kesehatan, dan bahasa Inggris)
·         Adanya fasilitas berupa : lab.sains, lab.IPS, lab.ICT, lab.bahasa, auditorium, halaman bermain dan gelanggang olahraga.
3. Penilaian tugas kelompok maupun individu
Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaan prestasi belajar peserta didik. Penilaan hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik secara berkesinambungan bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan pelajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektifitas kegiatan pembelajaran.
Kelebihan dari sistem ini adalah suatu lembaga pendidikan dasar tersebut akan mendapatkan input yang berkompeten untuk lebih ditransformasikan menjadi output yang lebih optimal. Sedangkan kelemahannya adalah dalam penerimaan siswa baru biasanya banyak siswa yang baru masuk pendidikan sekolah dasar belum bisa apa-apa tetapi harus mengikuti beberapa rangkaian tes masuk tersebut. Lalu peluangnya yaitu pendidik tidak perlu lagi mengajarkan dari awal atau dari nol sekali tinggal pemantapan dari peserta didik tersebut. Kemudian ada juga tantangannya yaitu kebanyakan peserta didik di sekolah ini belum terlepas dari kemandiriannya untuk menuntut ilmu oleh karena itu diharapkan sebisa mungkin pendidik membuat suasana nyaman terhadap pembelajaran yang dilakukan agar peserta didik tersebut mengalami kesenangan dalam belajar dan tidak membosankan.
3. Sistem Rekrutmen Pendidikan dan Tenaga Pendidik Ideal untuk Kelembagaan Pendidikan Dasar
·         Tenaga Kependidikan
Sekolah selain memerlukan pendidik juga memerlukan tenaga kependidikan yang bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. Tenaga kependidikan meliputi pengelola satuan pendidikan, pengawas, peneliti, pengembang, pustakawan, laboran, dan teknisi sumber belajar.
Secara umum, tenaga kependidikan bertugas melaksanakan perencanaan, pembimbingan, pengelolaan, pengawasan, pelayanan teknis dan kepustakaan, penelitian dan pengembangan hal-hal praktis yang diperlukan untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran. Mengingat pentingnya peran tenaga kependidikan bagi pengembangan sekolah, maka sekolah harus memiliki tenaga kependidikan yang cukup dengan kualifikasi/kemampuan yang memadai, tingkat relevansi yang tinggi, dan kinerja yang tinggi. Dalam melaksanakan tugasnya tenaga kependidikan harus bisa bekerjasama dengan pendidik, terutama dalam memberikan pelayanan kepada peserta didik.
·         Standar Tenaga Pendidik Ideal :
Ø  Kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk melihat berbagai potensi yang dimilikinya.
Ø  Kondisi guru 50 % minimal berpendidikan S-1 dan penguasaan kompetensi guru melalui uji sertifikasi.
Ø  Mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.
Ø  Penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan.
Ø  Kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, dan masyarakat sekitar.
Ø  Guru yang profesional harus selalu berusaha mencari dan memanfaatkan kesempatan yang dapat mengembangkan profesinya, misalanya:
(1) mengikuti kegiatan ilmiah seperti loka karya, seminar, dan sebagainya;
(2) mengikuti penataran dan pendidikan lanjutan(S-2 dan S-3);
(3) melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;
(4) menelaah kepustakaan dan membuat karya ilmiah;
(5) memasuki organisasi profesi (PGRI).
Ø  Dalam proses pembelajaran diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, memotivasi, menyenangkan, menantang, mendorong peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian peserta didik sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis.
Ø  Dalam proses pembelajaran pendidik memberikan keteladanan, mengadakan kegiatan kesiswaan seperti lomba karya tulis, lomba olahraga dan kesenian, kepramukaan, bakti sosial dapat merupakan inovasi pembelajaran. Inovasi juga dapat berkembang diluar kelas, yang sering disebut ”out door learning”. Out door learning (pembelajaran di luar kelas) merupakan salah satu wahana pembelajaran yang sangat sesuai untuk mengembangkan pendekatan pembelajara peserta didik agar siswa senang belajar (fun with learning) dan siswa mempelajari sesuatu kompetensi yang bermakna bagi dirinya saat ini dan perkembangannya di masa datang.
Kelebihan dari sistem ini yaitu pendidik sebagai teladan peserta didik, sebagai pembimbing dan sumber pengetahuan peserta didik. Sedangkan Kelemahannya yaitu dalam hal kondisi guru yang S-1 sangat sedikit dan pengetahuannya pun menjadi diragukan oleh masyarakat. Peluang sistem ini mengacu kepada guru agar tetap berinovasi dan berkarya tanpa membuang image sebagai guru. Kemudian tantangannya adalah setiam pendidik diharapkan untuk berinovasi agar tidak menimbulkan kejenuhan dari peserta didiknya.
4. Sistem Informasi Manajemen Ideal yang Mengarah Pada Kebutuhan Layanan Belajar Siswa Kelembagaan Pendidikan Dasar
  1. Sistem Informasi Sarana dan Prasarana : berisi mengenai Manajemen Aset sekolah mulai dari penomoran aset, lokasi aset, penggunaan aset dan jumlah aset. Aset sekolah antara lain kursi, meja, buku-buku, gedung, halaman, alat praktik, dll.
  2. Sistem Informasi Keuangan : akan berisi data pembayaran biaya pendidikan siswa, seperti SPP, uang pembangunan, dan biaya-biaya lain. Data pembayaran tersebut akan ditampilkan dalam format laporan yang akan memudahkan pihak sekolah dalam melakukan pemeriksaan dan evaluasi, seperti :
    • Laporan siswa yang belum melakukan pembayaran
    • Laporan siswa yang sudah melakukan pembayaran
    • Laporan-laporan yang berkenaan dengan honor guru/karyawan
  3. Sistem Informasi Siswa : akan berisi data Penerimaan Siswa Baru, Biodata siswa, Pengelolaan Kenaikan Kelas Siswa (manual maupun otomatis), Pengelolaan Kelulusan/Alumni, Pencetakan Kartu Siswa, dan Pengelolaan Kedisiplinan Siswa
  4. Sistem Informasi Akademik : berisi Pengelolaan Kurikulum, Penjadwalan Satuan Pengajaran, Pengelolaan Nilai Akademik Siswa dan Laporan Hasil Studi Siswa, dan Presensi Siswa dalam kegiatan PBM
  5. Sistem Informasi Perpustakaan : berisi Pengelolaan buku, Pengelolaan anggota, Transaksi peminjaman dan pengembalian buku, dan Manajemen Arsip Digital
  6. Sistem Pembelajaran : berisi Proses pendidikan menggunakan sistem online maupun internet bagi siswa, tanya-jawab, kuis dan kelas online, maupun tugas-tugas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar